Notification

×

Iklan

Iklan

Ribuan Umat Buddha Gelar Ritual 3 Langkah Namaskara Di Candi Sojiwan

Rabu, 14 Mei 2025 | Mei 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-14T12:01:14Z
                                  Prosesi ritual 3 langkah namaskara di candi sojiwan, klaten/ foto:Istimewa

INDONNESIANEWS (Klaten) - Umat Budha Soloraya Senin pagi (12/5/25) mengikuti ritual namaskara dalam rangka memperingati perayaan Waisak 2569 BE di Candi Sojiwan, Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten.


 Ritual Namaskara di pimpin oleh Ketua Sangha Mahayana Indonesia, Bhiksu Kusalasasana Mahasthavira. Ritual Namaskara juga biasa di sebut ritual tiga langkah.


Sebab pada prosesi ritual tersebut, umat Budha berhenti berjalan setiap tiga langkah lantas bersujud dan berjalan lagi dan bersujud kembali sampai di depan patung Budha .

Terdengar dalam ritual tersebut lantunan doa selama prosesi berlangsung.

Sekretaris Jenderal Sangha Mahayana Indonesia, Bhiksu Sakya Sugata Sthavira mengatakan, rangkaian Waisak di Candi Sojiwan, Klaten, ritual Namaskara diikuti sekitar 2.100 umat Buddha.

“Namaskara artinya bersujud lima titik dari dahi, dua telapak tangan, sama dengkul dan ujung jari kaki menyentuh bumi,”

Kepala merupakan di posisi tertinggi di  tubuh manusia, sekaligus sebagai simbol keangkuhan, kesombongan dan ego.

Oleh karena itu saat bersujud menyentuh bumi, menjadi simbol bersyukur serta membuka diri untuk meminta keberkahan dan menyalurkan ke alam-alam yang menderita seperti alam setan dan alam raksasa.

Mereka itu diliputi kemarahan, oleh karenanya kami memohon berkah dari Buddha dan para dewa guru suci,  kemudian kami bangkit kembali.

Acara Waisak di Candi Sojiwan mengusung tema ‘ pengendalian diri mewujudkan perdamaian dunia’ . Untuk menciptakan perdamaian, tentu harus di awali melalui pengendalian diri sendiri.

Kita tidak mampu merubah orang lain selain hanya bisa  merubah diri sendiri melalui pikiran, ucapan dan perbuatan yang benar. Menjaga diri agar tidak menyakiti makhluk lain.

Tidak serakah dalam arti kata haus kekayaan materi yang pada akhirnya menyebabkan manusia berbuat kotor seperti korupsi dan keburukan lainya.

Di pilihnya perayaan Waisak digelar di Candi Sojiwan selama beberapa tahun terakhir ini di karenakan sekaligus ingin mengaktifkan Kembali semua candi sebagai tempat beribadah.

‘ Agar semua candi bisa aktif kembali. Karena di tempat ini dulu leluhur kita pernah berjaya, bangsa kita dari tanah Jawa pernah bertapa di sini, pernah belajar di sini, pernah mengembangkan diri dan mengembangkan kegiatan siar agama yakni budi pekerti dan moralitas yang di junjung tinggi.’ Terangnya

Sementara itu, para umat Budha yang mengikuti prosesi tiga langkah Namaskara dalam rangkaian Waisak di Candi Sojiwan, Klaten, tidak hanya berasal dari wilayah Soloraya saja, tetapu juga ada yang datang dari Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. / (Djk)

×
Berita Terbaru Update